Sunday 14 December 2014

mempelajari bahasa arab dengan lebih mantap

Pertama : Konsep Memanfaatkan Kelebihan Memiliki Kata Pinjaman. 

Kita sebagai rakyat Malaysia yang telah menguasai Bahasa Melayu dikira cukup bertuah berbanding rakyat Argentina, Jepun, Brazil dan lain-lain. Bahasa yang mereka tuturkan hampir tiada persamaan dengan bahasa Arab. Ini berbeza dengan bahasa Malaysia yang kita gunakan seharian. Dalam Kamus Dewan sahaja terdapat lebih 1,700 perkataan berasal daripada perkataan Arab. Jadi apalah salahnya, kata pinjaman yang berasal daripada bahasa Arab itu kita gunakan semula dalam membina ayat mudah dalam bahasa Arab. 


Untuk itu, satu kaedah baru telah diperkenalkan yang diberi nama MUKADDAM. Kaedah MUKADDADAM ini adalah singkatan (“Membandingkan Unsur-unsur Kalimah Arab Dengan Dialek Alam Melayu”). Ia adalah satu pendekatan mudah belajar bahasa Arab terutamanya untuk rakyat Malaysia yang sudah menguasai Bahasa Melayu. Konsep yang ingin diketengahkan sebenarnya cukup mudah. 


Setiap hari cuma satu kata pinjaman sahaja yang akan dihuraikan, digunakan dan dipraktikkan. Inilah yang dikatakan, sehari sehelai benang, lama-kelamaan menjadi selembar kain. Begitu juga dalam konteks belajar bahasa Arab yang mudah ini. Sehari satu kata pinjaman lama kelamaan “as-hala qamusin”. Apa yang dimaksudkan dengan “as-hala qamusin” ialah sebuah kamus yang paling mudah difahami. 


Kedua : Konsep Zikrullah 
Ada satu soalan yang sering ditanya kepada kita. Kebanyakan daripada kita pun pasti akan menjawabnya dengan jawaban yang sama atau hampir sama. Soalan itu ialah “Kaifa haluk?” Terjemahannya “Apa khabar saudara?” Jawabannya ialah “Ana bikhair wal hamdulillah” Terjemahannya “Saya baik dan alhamdulillah”.

Apa yang ingin dibicarakan di sini ialah jawaban “alhamdulillah” iaitu menyebut nama Allah. Persoalannya kenapa soalan ini sahaja kita menjawabnya dengan menyebut nama Allah? Kenapa dalam soalan lain atau suasana yang lain kita tidak mampu menyebut nama Allah? Sehubungan itu kita akan mengaitkan apa saja ayat yang kita bina dengan satu zikrullah yang paling sesuai. Dalam hal ini sekiranya kita mudah mengingati Allah, Allah akan memudahkan kita untuk belajar mengingati perkataan lain. 


Ketiga : Konsep Pengukuhan Dengan ayat Al-Quran, Al-Hadis dan Kata-kata hikmat 

Untuk pengukuhan kita gunakan perkataan yang digunakan dalam Al-Quran, Hadis atau kata-kata hikmah. Sebagaimana kita maklumi, bahasa Al-Quran tidak boleh ditandingi oleh mana-mana pakar bahasa. Begitu juga dengan Al-Hadis dan kata-kata hikamt dalam bahasa Arab yang boleh dijadikan sebagai panduan penting dalam mempelajari bahasa Arab ini. 
 

Sehubungan itu kita sepatutnya menggunakan kekuatan yang kita ada ini berbanding pelajar yang belajar bahasa-bahasa lain selain daripada bahasa Arab tidak dapat menggunakan kelebihan ini. Jika kita tidak memanfaatkan kelebihan ini, sudah tentu kita akan mengalami suatu kerugian besar.

BBM hiya bahan bantu mengajar..


Thursday 11 December 2014

LIMAADZAA (Kenapa Belajar Bahasa Arab ?)

Ini adalah salah satu kata tanya dalam bahasa arab yg berarti  UNTUK APAKAH atau KENAPAKAH. Tidak seperti kata tanya MAADZAA = apakah, atau MAN =siapakah atau AINA = dimanakah dan MATAA = kapankah, pertanyaan dg LIMAADZAA lebih sulit untuk dijawab karena membutuhkan pemikiran yang tidak sederhana. 
 
Tapi, justru pertanyaan inilah yg pertama kali saya ajukan di setiap memulai sebuah kelas. Karena meskipun sulit, tapi pertanyaan itulah yg menjadi dasar, kunci dan muara setiap persoalan. Langkah-langkah kita akan selalu dipengaruhi oleh jawaban dari pertanyaan limaadza. Begitu juga dg persoalan belajar bahasa arab. LIMAADZAA nata'allamu-l-lughata-l-'arabiyyah? UNTUK APA/KENAPA kita belajar bahasa arab?
 
Jawaban anak-anak tentu saja beragam. Dan selalu saja muncul jawaban yg juga selalu tidak saya inginkan, KARENA MATERI ITULAH (bahasa arab) YG DIAJARKAN. Jawaban yg realistis, tidak muluk-muluk dan terkesan nrimo (menerima apa adanya).  
 
Maka mulailah si emprit berkicau, kekekeke
Bahasa Arab memang HANYA salah satu dari sekian bahasa yg ada di dunia. Tapi sebagai seorang muslim, bahasa arab menjadi bahasa UTAMA yg seharusnya diketahui dan dipelajari. Karena seorang muslim "qad yastaghniy 'an" bisa saja tidak butuh bahasa yg lain, tapi tidak bisa tidak butuh bahasa arab, (laa yastaghniy 'an), bahkan terhadap bahasa ibunya sekalipun.   
 
Bukankah suatu bahasa digunakan untuk berkomunikasi? Maka keberadaannya sebanding dg ada tidaknya lawan komunikasi. Jika ada lawan komunikasi maka bahasa dibutuhkan, dan jika tidak ada lawan komunikasi maka bahasa pun tidak dibutuhkan. 
 
Lalu siapakah lawan komunikasi yg selalu ada dan menuntut kita untuk selalu berkomunikasi dgNYA minimal 5 kali dlm sehari? Dialah ALLAH SWT yg mewajibkan sholat 5 waktu dalam sehari yg oleh para ulama disepakati tidak boleh tidak memakai bahasa arab.
 
Seorang muslim berbahasa ibu indonesia misalnya, mungkin bisa tidak membutuhkan bahasa indonesia ketika lawan komunikasi dg bahasa indonesia tidak ada, tapi bisakah dia tidak berkomunikasi dg Allah SWT lewat sholat 5 waktu? Demikian pula dg muslim inggris, muslim prancis, muslim cina, muslim jawa dll.
 
Dan apakah disebut komunikasi jika salah satu lawan bicara tidak mengerti apa yg sedang ia bicarakan? atau bahkan tidak jelas apa yg sedang ia bicarakan dan apa yg sebenarnya  ingin ia sampaikan????  
 
Maka, satu-satunya alasan kenapa kita HARUS belajar bahasa arab adalah karena kita adalah seorang muslim. Sehingga siapapun, dimanapun, dan umur berapapun, yg mengaku sebagai muslim maka dia harus belajar bahasa arab. Maeskipun tidak hendak melanjutkan sekolah ke pesantren (jurusan bahasa arab), meskipun tidak hendak ke negara arab, bahasa arab harus dimengerti dan dikuasai oleh seorang muslim. 
 
Jadi jawaban dari LIMAADZA nata'allamu-l-lughata-l-'arabiyyah? adalah LI-ANNANAA muslimuuun. KENAPA kita belajar bahasa arab? KARENA kita adalah orang islam. So yg merasa seorang muslim atau muslimah, mari belajar bahasa arab, bahasa agama kita.
 
Selamat Belajar.
Semoga Allah SWT memudahkan. 
Ukhtu kum fiy -Llaah

Tuesday 9 December 2014

Definisi Bahasa Arab

Bahasa Arab (اللغة العربية al-lughah al-‘Arabīyyah), atau secara mudahnya Arab (عربي ‘Arabī), adalah sebuah bahasa Semitik yang muncul dari daerah yang sekarang termasuk wilayah Arab Saudi. Bahasa ini adalah sebuah bahasa yang terbesar dari segi jumlah penutur dalam keluarga bahasa Semitik. Bahasa ini berkerabat dekat dengan bahasa Ibrani dan bahasa Aram. Bahasa Arab Modern telah diklasifikasikan sebagai satu makrobahasa dengan 27 sub-bahasa dalam ISO 639-3. Bahasa-bahasa ini dituturkan di seluruh Dunia Arab, sedangkan Bahasa Arab Baku diketahui di seluruh Dunia Islam.
Bahasa Arab Modern berasal dari Bahasa Arab Klasik yang telah menjadi bahasa kesusasteraan dan bahasa liturgi Islam sejak lebih kurang abad ke-6. Abjad Arab ditulis dari kanan ke kiri.

Bahasa Arab telah memberi banyak kosakata kepada bahasa lain dari dunia Islam, sama seperti peranan Latin kepada kebanyakan bahasa Eropa. Semasa Abad Pertengahan bahasa Arab juga merupakan alat utama budaya, terutamanya dalam sains, matematik adan filsafah, yang menyebabkan banyak bahasa Eropa turut meminjam banyak kata darinya.